Sebenarnya apa sih mitos itu? Prof Koentjoro, MBSc, Ph D, psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dalam simposium kedokteran seksual di Hotel Hyatt Regency, Surabaya, menyebutkan bahwa mitos merupakan ide atau cerita yang dipercayai banyak orang, meski faktanya tidak benar.
Psikolog yang meneliti perihal pelacuran sejak tahun 80-an ini menyebutkan, mitos juga bisa berupa cerita kuno yang dibuat untuk menjelaskan kejadian alami atau peristiwa historis. Jadi, jelas bahwa mitos merupakan kepercayaan yang diyakini masyarakat, meski tidak benar faktanya.
Selanjutnya, Prof Koentjoro mengungkapkan, pelacuran yang ada sekarang ini memiliki kaitan erat dengan tingginya kejadian perceraian. Tahun 1950 mungkin merupakan tahun di mana angka rata-rata perceraian tertinggi bahkan di seluruh dunia.
Anehnya, di masyarakat tertentu, para janda justru semakin bangga dengan status kejandaannya. Semakin kerap menjadi janda berarti semakin dicari atau dibutuhkan pria.
“Bahkan tindakan ini justru jadi ajang kompetisi,” ujarnya.
Di sisi lain, di sebagian besar komunitas masyarakat Indonesia, seks masih dianggap tabu. Namun, justru nyatanya fakta tidak menunjukkan demikian. Paradoks atau kontradiksi terjadi di mana-mana. Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta membuktikan, berdasarkan riset yang pernah mereka lakukan, setidaknya di Yogyakarta terdapat 25 toko seks (sex shop).
Tidak bisa disangkal, toko semacam itu akan menunjang perluasan prostitusi dan relasi tidak sehat yang pada akhirnya akan menghancurkan kehidupan rumah tangga./span>
No comments:
Post a Comment